Selasa, 03 September 2013

Choice 1

>>> Di suatu tempat, ada seorang ayah yg berprofesi sebagai tukang sepatu. Ia senang sekali dgn pekerjaannya ini.

>>>Anaknya pun senang sekali memperhatikan saat ayahnya membuat
sepatu. Suatu hari sang ayah mengajarkannya membuat sepatu.

>>> Saat itu anaknya baru berumur 9 tahun. Saat sedang belajar membuat sepatu, ada sebuah kecelakaan yang terjadi.

>>>Pisau yg yang dipakai untuk membuat sepatu tak sengaja menggores kornea matanya. Selaput beningnya lama kelamaan menjadi keruh.

>>>Celakanya, itu membuat infeksi dan merambat ke kedua matanya. Hingga akhirnya membuat kebutaan pada kedua mata sang anak.

>>>Ayahnya sedih sekali melihat kondisi anaknya itu. Tak mungkin lagi menyesali. Nasi sudah menjadi bubur.

>>>Waktu itu masih sangat sulit bagi seorang tuna netra untuk bisa membaca dengan nyaman.

>>> Anak tukang sepatu ini mendapatkan inspirasi dari seorang bekas perwira artileri Napoleon. Namanya Charles Barbier.

>>> Dalam pperangan Napoleon,Barbier mnciptakan tulisan sandi yg terdiri dari titik-titik & garis timbul yg dinamakan tulisan malam.

>>>Tujuannya, agar pasukannya tetap bisa membaca perintah yg ditulis dalam kegelapan malam, tanpa menggunakan penerangan.

>>>Anak tukang sepatu yg buta ini mempelajari bagaimana Barbier membuat tulisan malam itu. Ia mulai mencoba membuatnya.

>>> Pada tahun 1834, di awal usia 20tahun, anak tukang sepatu itu berhasil menyempurnakan ciptaannya.

>>>Sistem tulisan yg diciptakan anak tukang sepatu ini terdiri dari titik-titik timbul. Ia menggunakan enam titik domino

>>>Enam titik domino itu yg menjadi kerangka sistem tulisannya. Satu atau beberapa dari 6 titik itu divariasikan letaknya...

>>> Hingga membentuk sebanyak 63 macam kombinasi yg cukup utk menggambarkan abjad, angka, tanda-tanda baca, musik dll

>>>Siapakah gerangan anak tukang sepatu yg jenius itu?

>>> Ya, benar. Dia adalah Louis Braile. Seorang tuna netra yg menciptakan "huruf braile"

>>>Kawan..kita punya takdir hidup yang berbeda. Setiap takdir menuntut pilihan sikap.

>>>Takdir yang ada, punya 2 kemungkinan. Disukai atau tak disukai. tapi keduanya tetap akan hadir.

>>> Pilihannya,pun agaknya cuma 2, merutuki atau menikmati. Keduanya pilihan yg wajib diambil.

>>>Bahkan, tanpa dipilih pun, pilihan itu tetap akan terpilih dengan sendirinya.

>>>Braile, tentu tak menginginkan menjadi seorang tuna netra. Jika boleh, ia akan memilih untuk kejadian dulu tak pernah terjadi.

>>>Tapi karena sudah terjadi, ia perlu mengambil sikap. Akan mencaci maki takdir hidup itu & mengatakan bahwa Tuhan tak adil ..

>>> Atau menikmati kondisinya, dan tetap membuat prestasi dalam hidup.

>>> Dan Braile memilih yg kedua. Menikmati hidup & membuat prestasi untuk sejarah kehidupannya.

>>>Percayalah, tak pernah ada takdir hidup yang tak baik yg diberikanNYA pada kita.

>>> Kita mungkin tak menyukai takdir hidup yg hadir itu, karena kita memang tak mengerti apa manfaatnya bagi kita.

>>> Andai Braile tak pernah mengalami kecelakaan pada matanya, akankah dunia mengenal namanya? Ah, belum tentu.

>>>Takdir yang hadir itu, adalah yg terbaik untuk kita dariNYA. Nikmatilah !





Tidak ada komentar:

Posting Komentar