Rabu, 12 Februari 2014

Failure

>>>Katakanlah Udin. Udin adalah seorang pemuda keren, tampan dan kaya raya. Bisnis Jamurnya sudah menjamur kemana-mana.

>>>Tapi itu juga yang jadi masalahnya. Nampaknya udin terlalu sibuk dengan bisnisnya. Hingga ia lupa dengan satu kata ; pernikahan.

>>>Hingga ia lupa bahwa umurnya sudah nyaris 31tahun. Ia harus segera mengakhiri masa lajangnya & mencari seorang istri.

>>>Orangtuanya sudah sibuk terus menanyakan kapan ia mau berkeluarga. Mereka sudah ingin punya menantu & punya cucu.

>>>Mulailah Udin bergerilya mencari jodohnya.

>>>Dia mulai melakukan proses scanning ke teman-teman kampus seangkatannya dulu. Siapa tahu ada yang bisa diajaknya menikah.

>>>Tapi hasilnya nihil. Nyaris 99% teman sekampusnya sudah menikah. Beberapa malah sudah punya anak-anak.

>>>Suatu hari ia dia mendengar kabar gembira, ada teman sekampusnya yang masih melajang & juga sedang mencari pendamping hidup.

>>>Selidik punya selidik, usut punya usut, Udin pun berkesimpulan ia tak mungkin melanjutkan rencananya...

>>>utk menikahi teman sekampusnya itu. Karena ternyata teman sekampusnya yang sedang mencari pendamping hidup itu bernama JOKO !

>>>Udin terus memompa semangatnya untuk mencari tulang rusuknya yang hilang entah kemana..

>>>Beberapa bulan kemudian, Udin mendapat kabar dari seorang teman lama.

>>>"Dengar-dengar kamu sedang mencari Istri Din?" tanya Usep. Teman lamanya itu

>>>"Iya, aku harus segera menikah. Usiaku sudah hampir 31. Teman-temanku sudah pada menikah semua. Kenapa Sep?" tanya Udin

>>>" aku ada teman kantor. seorang wanita, cantik, berjilbab, usianya 28 tahun. kalau kau mau, nanti kukenalkan.." kata Usep

>>>Udin senang sekali mendapat peluang itu. Ia sudah tak terlalu memikirkan kriteria macam-macam..

>>>Jika wanita itu nampak mampu menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak, itu sudah cukup baginya..

>>>Singkat cerita, berkenalanlah Udin & Denok. Teman kantor Usep itu.

>>>Udin sudah langsung klik saat pertama ngobrol dgn Denok. Begitupun sebaliknya. Bagi Denok, Udin adalah sosok ideal calon suami.

>>>Karena tak mau berlama-lama, setelah 2 bulan saling mengenal, Udin langsung melamar Denok ke orangtuanya.

>>>Gayung bersambut. Udin diterima baik oleh keluarga Denok. Keluarga Denok tentu senang sekali mendapat calon menantu spti Udin.

>>>Lamaran lancar jaya..tanggal pernikahan pun ditetapkan. Rencana, udin akan menikah dgn denok 3 bulan setelah lamaran itu.

>>> Tak terkatakan senangnya hati Udin saat itu. sebentar lagi ia akan segera menikah. mengganti statusnya.

>>>H-14 menjelang hari pernikahan, pihak keluarga denok memberi kabar pada keluarga Udin, bahwa pernikahannya dibatalkan!

>>>Ya dibatalkan. Entah apa alasannya

>>>Udin berusaha memaksa bertanya apa alasannya, tapi ia tak mendapatkan jawaban apapun. ya batal saja. aneh? ya begitulah.

>>>Setelah kejadian itu udin banyak merenung. ia lebih banyak diam. kadang menangis sendiri.

>>>Ditambah lagi, sebulan setelah kejadian itu, ia mendengar dari Usep bahwa Denok menikah dengan orang lain.

>>>perasaannya kacau. campur aduk; sedih,marah, malu, dll. semua bercampur menjadi satu jadi sebuah perasaan yg entah apa rasanya.

>>>Ia hancur berserpih. Ia tak tahu harus melakukan apa. 2 bulan setelah kejadian itu ia masih gamang

>>>Teman-teman terdekatnya berusaha menghiburnya. menguatkannya. mengajaknya bercanda. dan menawarkannya calon istri yang baru.

>>>Tapi Udin masih takut utk mencoba lagi. Kegagalan itu membuatnya terbantjng sangat kuat. Sakitnya masih terasa berbulan-bulan.

>>>Udin memang mengalami kegagalan. Dan itu membuatnya hancur. Tapi benarkah hidupnya hancur?

>>> Nah, disinilah ilmu itu berperan. Udin memang mengalami kegagalan. Tapi tentu ia juga tetap punya pilihan.

>>>Pilihannya : 1. Berpikir kegagalan itu menghancurkan kehidupannya, 2. Berpikir kegagalan itulah yang menghidupkan kehidupannya.

>>>Dalam Neuro Linguistic Programming, kita mengenal sebuah presuposisi yang dikenal dgn "There's no failure, only feedback".

>>>Nggak ada yang namanya kegagalan, yg ada adalah umpan balik PEMBELAJARAN yang membuat hidup jadi makin hidup

>>>Kegagalan itu memang membuat kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan..

>>>Tapi jika mau dicermati, kegagalan itu justru yang akan membuat kita mendapatkan sesuatu yang mungkin jauh lebih baik lagi.

>>>Alangkah sayang, orang tak mau belajar dari kegagalan. Malah terlarut dlm keterpurukannya. Menganggap semuanya telah hancur.

>>>Kegagalan yang tak mengakibatkan seseorang mengalami kematian, PASTI membuat seseorang itu bertambah kuat.

>>>Krn dari kegagalan itu kita akan belajar. Bahwa yg begini baik, yg begini tak baik. Harusnya begini, sebaiknya tak begitu. dst.

>>>Epilog : 3 bln kemudian, Udin menikahi seorang gadis cantik nan shalihah. seorang dokter gigi. Andai Udin berhenti berusaha..

>>>..karena menganggap masa depannya berakhir, hanya krn ditinggalkan seorang wanita, maka hidupnya pasti benar-benar berakhir!

>>>Sekali lagi kita katakan, Jodoh itu . Behati-hatilah menggunakan perasaan dlm tiap urusannya!

>>>

Selasa, 11 Februari 2014

Building Authority

>>>Kemarin salah seorang alumni di Manado cerita ke saya tentang pengalamannya interview kerja..

>>>Sejak awal, dia nggak terlalu niat banget masuk ke perusahaan ini. Niatnya cuma utk "ngetes pasar"


>>>Dia pernah bekerja di perusahaan yg besarnya sama dgn perusahaan ini lebih dari 14 tahun lalu.


>>>Jadi,dia sangat..sangat percaya diri ketika masuk ke kantor utk diinterview.


>>>Singkat cerita dimulailah interviewnya. Mas Pras, alumni sy itu menjawab dgn santai apa yg ditanya interviewer.


>>>Semua pertanyaan dijawab dgn lancar. Termasuk interview dlm bahasa Inggris disikat miring oleh mas pras.


>>>Namun beberapa saat kemudian, interview ini jadi nampak aneh. Apa pasal?


>>>Selanjutnya sang interviewer malah jadi CURHAT ke mas pras tentang dirinya yg blm juga dapat jodoh :D


>>>Curhat ttg dirinya yg stres bekerja di perusahaan itu, SDM yg payah kinerjanya, dll. Dia curhat ttg semuanya.


>>> Kok bisa? Gimana ceritanya seorang calon karyawan bisa "menundukkan" sang interviewer hingga bisa curhat begitu?


>>>Apa gerangan yg dilakukan mas pras sebenarnya?


>>>Oke, begini ceritanya.di , ini masuk dlm bahasan "Influencing People". Ya artinya tentu mempengaruhi orang.


>>>Default dari Allah, manusia pd dasarnya saling memengaruhi. Ekstremnya, jika tak memengaruhi, kau yg dipengaruhi!


>>>"Ah..sy ini bkn orang yg mudah dipengaruhi!" Sumpe lo?


>>>Anda pernah ngobrol dgn orang, hingga lupa waktu trnyta sdh 3jam lewat. Padahal ada pekerjaan mendesak saat itu?


>>>Anda pernah diajak orang k tempat yg anda gak suka, tp krn diiming-imingi hadiah tertentu, jadi mau ikut?


>>>Pernah ngobrol sm orang, lalu dia garuk kepala, dan anda ikutan garuk kepala juga, padahal sebelumnya gak gatel?


>>>Pernah ikutan menguap krn melihat orang menguap? Padahal gak ngantuk sama sekali sebelumnya?


>>>Jika jawabannya : pernah. Maka saat itu kita sedang dipengaruhi. Atau sebaliknya, memengaruhi.


>>> Nah, selama ini, itu terjadi "out of control" kita. Terjadi secara alamiah saja. Kita tak bisa mengontrolnya.


>>>Padahal itu punya pola. setiap kejadian yg punya pola itu punya penjelasan. Tiap yg punya penjelasan bisa dilatih


>>>Banyak hal yg jadi syarat utk "influencing people" salah satunya adalah Seseorang perlu miliki otoritas tertentu.


>>>Knp orang bisa berebut sedekah saat ust. yg mmotivasi keutamaan sedekah? Ya, krn beliau pnya otoritas


>>> Artinya, ust.YM punya daya "influencing people" yg luar biasa. Jelas krn beliau punya otoritas besar sbg ustadz


>>> "Tak harus jd ustadz dulu kan, utk bisa punya otoritas?" Jelas nggak. Mari belajar dari mas Pras yg sy ceritakan td


>>>Sbnrnya mas pras sejak awal interview sdh miliki otoritas lbh dari si interviewer. Ia cuma tinggal "sikat miring" sj


>>> Otoritas mas pras dlm hal : usia lebih tua, pengalaman kerja, level jabatan di pekerjaan sebelumnya, komunikasi.


>>>Apakah pasti usia lebih tua, pengalaman lebih banyak, tinggi jabatan, bikin otoritas otomatis naik? Nggak juga.


>>> Mas pras mengeksekusi otoritasnya dgn cantik lewat komunikasi. Ini keyword pentingnya.


>>>Mas Pras ini badannya kecil. Imut. Tapi dia berhasil membuat si interviewer takluk & akhirnya curhat padanya...


>>>Menurut cerita mas Pras, ada yg paling mendukung naiknya otoritas beliau; cara berpakaian.


>>>Kata beliau, pakaiannya biasa saja. Tapi sensasi 15 tahun lalu saat menjabat posisi kabag di perusahaan muncul lg.


>>>Dan itu nampaknya yg membuat si interviewer grogi. "Level orang ini lebih tinggi dari saya.." mungkin bgtu pikirnya.


>>>Jika seseorang blm punya otoritas, maka, penting memperhatikan cara berpakaian. Termasuk apa yg dipakainya.


>>>Apa hubungannya "pakaian" dgn "komunikasi" ? Cara berpakaian & apa yg kita pakai itu bicara lho! dengan "silent".


>>> Anda & om sama-sama pakai celana pendek & sama-sama masuk istana negara, siapa yg akan diusir? :D


>>>Tau knp pak sllu pakai jas dgn dasi warna MERAH ? krn dasi merah=simbol otoritas.Embedded image permalink


>>>Dasi merah selalu seolah bicara pada siapapun yg menatap, "Hey I'm the boss here!"


>>>Kembali ke mas Pras, di akhir cerita mas Pras bilang ia menggunakan sebuah teknik yg diajarkan di .

>>> Namanya & utk bikin kedekatan komunikasi dgn kawan bicara. Hingga akhirnya jd sangat nyaman.

>>>Saat otoritasnya sudah terbangun, menggunakan & adalah sentuhan akhir yg bikin siapapun takluk.

>>> Apa sebenarnya & ? Mereka itu sebenarnya gerak tubuh yg dibuat menyesuaikan gerak kawan bicara.

>>>Saat sang interviewer terlihat sudah sgt nyaman,mas Pras menguji koneksi mereka. Apa sudah terkoneksi kenyamanannya?

>>>Jika sudah terbangun koneksi kenyamanannya, maka kawan bicara akan mengikuti apapun gerak yg kita lakukan.

>>>Penjelasan lengkapnya kira-kira begini -->

>>>Tapi mas Pras emang nggak niat kerja di perusahaan Jerman itu. Tak sampai seminggu kerja dia mengundurkan diri :)

>>>Masih ingat kisah klien sy yg lupa hafalan saat shalat? Ini ada hubungannya dgn . disini-->

>>>Okeh, begitulah ya obrolan ngalor-ngidulnya ttg . Jd otoritas seseorang sangat berpengaruh pada pengaruh :)

>>>Sekian obrolan , semoga bermanfaat.

Senin, 10 Februari 2014

LimBel: Limiting Belief

>>>Salah satu faktor terkuat yang membuat seseorang mampu melahirkan prestasi-prestasi dalam kehidupannya adalah KEYAKINAN

>>> Keyakinan akan membuat atau menentukan apakah seseorang mampu & berhasil melakukan sesuatu atau tidak.

>>>apa itu keyakinan?

>>>entahlah definisinya apa. Silakan membuat definisi sendiri

>>>yang pasti keyakinan adalah hasil akhir dari olahan informasi dalam pikiran seseorang tentang suatu hal

>>>saya akan menjelaskan bahasan ini dengan sebuah cerita

>>>suatu hari, ada seorang mahasiswa University of California yang terlambat masuk kelas matematika.

>>>Kelas matematika itu dipegang oleh seorang dosen yang bernama Prof Neyman. Seorang guru besar matematika kelas dunia.

>>>saat ia masuk ke kelas, ia tak menemukan seorangpun di kelas. celingak celinguk tak ada seorangpun yg ia temukan disana.

>>>Tapi ia melihat 2 buah soal matematika di papan tulis

>>>Ia langsung berpikir bahwa 2 soal di papan tulis itu adalah soal yg diberikan sang profesor sebagai tugas untuk para mahasiswa.

>>>dia langsung mencatat kedua soal itu

>>>setelah beres mencatat ia langsung pulang. dan mulai mengerjakan kedua soal matematika itu

>>>Setelah beberapa lama mencoba mencari jawaban atas 2 soal itu, ia belum juga berhasil menemukan jawabannya

>>>dia sibuk kesana kemari mencari referensi untuk menyelesaikan kedua soal itu.

>>>Tapi dia belum jg mampu selesaikan kedua soal itu. Ia cukup penasaran, tak biasanya sang profesor memberikan soal sulit begitu

>>>tapi dia yakin bahwa soal sulit ini pasti ada jawabannya. tak mungkin profesornya memberikan soal yg tak ada jawabannya.

>>>dia mencoba terus..terus dan terus

>>>setelah beberapa hari berkutat dengan soal itu, akhirnya ia berhasil menemukan jawaban atas kedua soal itu

>>>keesokan harinya ia menyerahkan tugasnya itu ke prof. Neyman

>>>Saat itu Prof Neyman sgt sibuk,hingga tak terlalu mnanggapi mahasiswanya ini. Prof. Neyman menyuruhnya mletakkan sj di mejanya

>>>si mahasiswa berpikir, tugasnya itu mungkin akan hilang bercampur dgn sekian banyak kertas yg brserak di meja kerja prof.Neyman

>>>Si mahasiswa itu pun pulang.

>>>Sekitar 6 minggu berlalu, si mahasiswa ini terkaget dan bangun dari tidur karena ada suara ketukan pintu yg keras.

>>>saat ia membuka pintu, ia kaget sekali karena orang yang datang itu adalah Prof.Neyman

>>>ia kaget bercampur bingung, ada apa gerangan sang guru besar itu datang ke rumahnya?

>>>Tanpa basa-basi Prof Neyman langsung berkata "saya akan publikasikan hasil karyamu dlm pertemuan ilmiah matematikawan sedunia..”

>>>Si mahasiswa ini makin kebingungan, "memangnya ada apa gerangan prof ?" tanyanya.

>>>"Loh, memangnya kamu tak tahu, bahwa 2 soal yang kamu serahkan pada saya kemarin itu adalah 2 soal TERSULIT di dunia.."

>>>"...dan selama puluhan tahun belum pernah ada orang yang berhasil menjawabnya..." jelas sang dosen. Si mahasiswa bengong

>>>si mahasiswa itu terperangah. ia tak pernah menyangka hal itu terjadi.

>>>setelah itu, mahasiswa itu diangkat menjadi profesor matematika termuda. ia menjadi dosen di sebuah univesitas di amerika.

>>>mahasiswa itu bernama George Dantzig, seorang ilmuwan terkenal di bidang Matematika

>>>ini fotonya. tapi yang udah tua :D Embedded image permalink

>>>Ini buku karya George Dantzig Embedded image permalink

>>>Dantzig bisa menemukan jawaban soal tersulit di dunia itu, justru karena ia TAK TAHU bahwa itu adalah soal tersulit di dunia

>>>Dgn begitu, Dantzig tak punya keyakinan "mana mungkin sy bisa menjawab soal ini. Kan sudah puluhan tahun soal in tak terjawab"

>>>Dantzig tak punya LIMITING BELIEF. Ia tak punya KEYAKINAN YANG MEMBATASI untuk menjawab soal tersulit di dunia itu

>>>Nah,bagaimana dengan kita? Adakah KEYAKINAN yang MEMBATASI kita untuk mencapai prestasi tertentu?

>>>Mind & Body are one system & affect each other. Tubuh & pikiran itu satu sistem & saling mempengaruhi satu sama lainnya...

>>>"Ketika kau mengatakan TAK BISA..." Kata Imam Asy Syafi'i rahimahullah, "...maka seluruh tubuhmu akan MEMBENARKANNYA!"

>>>Saat seseorang mengatakan "Aku tak mungkin bisa", maka saat itu juga tubuh akan menyesuaikan usaha agar hasilnya tak bisa

>>>Bagi seorang muslim, ucapan keyakinan itu selalu didampingi "InsyaAllah..." atau, "Laa hawla walaa quwwata illaa billah.."

>>>Kita juga bukan sedang sangat narsis hingga terjerumus pada kemusyrikan saat berkata terus-menerus "Aku PASTI BISA!"

>>>Selamat menghilangkan keyakinan2 tak penting dlm diri yg membatasi untuk terus berprestasi! Sekian , moga bermanfaat..

Law of Allah

>>>Alam semesta bergerak dgn sistem yang telah ditetapkan Allah rabbul 'alamin. Sistem ini selanjutnya kita kenal dgn sunnatullah. Law of Allah

>>>Logika sy, Allah menciptakan langit & bumi dlm 6 masa, lengkap beserta sistemnya. Sistem itu berarti mekanisme.
Embedded image permalink

>>>Jelas alam semesta nggak tercipta dgn sendirinya. Allah yg menciptakan. Ia tak berjalan sendiri. Ada sistem(sunnatullah) yg menjalankannya.

>>>Matahari menyerap air, dikumpulkan di awan,makin tebal, berat, uap air berkumpul, jatuh, jadilah hujan, ini sistem semesta. Ini sunnatullah

>>>akar pohon yg menyerap air, lalu menopang tanah, saat pohon ditebang banjir datang...ini sistem, ini sunnatullah.

>>>begitupun semua urusan yang ada di dalam alam semesta, rezeki jodoh, kematian pun punya sunnatullah. Punya sistem aturan main.

>>>misal : apakah rezeki dari Allah? jelas iya. Apakah orang yg tak beribadah pada Allah tak mendapat rezeki? TIDAK! tetap dapat!

>>>anda boleh cari manusia paling jahat, paling bejat, paling bermaksiat pada Allah. Apakah dia masih bisa makan? jawabnya MASIH !

>>>kenapa? Karena Rezeki itu JANJI Allah yang PASTI! Sudah ada di sistem. Bukan cuma orang rajin ibadah saja yg kebagian rezeki.

>>>Apakah yg tercatat sbg orang terkaya di dunia adalah seorang muslim yg taat pada Allah? NGGAK. Dia bahkan gak mengakui Allah sbg tuhannya.

>>>Tapi kenapa dia bisa & tetap jadi orang terkaya di dunia?

>>>jawabnya : karena dia PAHAM cara kerja sunnatullah. Dia paham sistem bagaimana mekanisme turunnya rezeki pada manusia.

>>>sunnatullahnya rezeki ; yang paling giat bekerja, yang paling baik strateginya, yang paling cerdas melihat peluang, yg paling banyak MEMBERI

>>> misalnya, dia punya yayasan yg dia gunakan utk menyalurkan keuntungan bisnisnya utk aksi sosial.

>>>sunnatullahnya begitu, yang paling banyak memberi, dia akan banyak menerima. begitu aturan mainnya.

>>>yang paling taat beribadah, tapi malas bekerja, akankah rezekinya berlimpah? MUSTAHIL! Dia nggak ikut aturan main.

>>>itu mengapa Umar bin Khattab begitu marah melihat seorang pemuda yg hanya beribadah di masjid tanpa bekerja. Umar paham betul sistemnya

>>>Fenomena ini nampaknya terjadi di masyarakat kita. Mereka menganggap Allah akan berikan mereka rezeki berlimpah cukup dgn jadi orang shaleh

>>>Di masjid dekat rumah sy begitu yg sy perhatikan. Yg rajin sekali ke masjid, kok yg kalah dari pergulatan sosial. sedih lihatnya :(

>>>Adakah contoh lain sunnatullah rezeki? ada. yg ini agak sulit mendeteksinya. Karena ia urusan perasaan.

>>>Apa hubungannya rezeki & perasaan? Begini, sy ceritakan dulu. Anda yg berstatus pedagang mungkin lebih sering mengalami...

>>>Teman-teman yg pedagang, pernahkah SANGAT BERHARAP bahwa dagangannya akan LARIS manis? pasti pernahlah ya. Hasilnya? apakah laris?

>>>Saya yakin sebagian besar jawabannya NGGAK. :) benarkah?

>>>Ya, begitulah aturan mainnya. Saat seseorang terlalu berharap dagangannya laris manis, ia akan terjebak pada perasaan "memaksa".

>>>perasaan "memaksa" ini yg membuat rezeki biasanya semakin jauh. Coba saja perhatikan. amati polanya. coba bilang "harus laris! harus laris!"

>>>sy sudah sering sekali mengamati istri sy jualan. kalau istri sy sangat berharap dagangannya di laris...

>>>Biasanya yg terjadi justru sebaliknya. Sepi. terutama yg di BBM. Krn istri sy lebih banyak jualan di BBM. Tapi kalau istri santaaai...

>>>nothing to lose...nggak ngarep harus laris, yg terjadi justru laris manis. Yg bikin rezeki menjauh krn kita nggak MEMASRAHKAN padaNYA..

>>>kita MEMAKSAKAN hasilnya harus sesuai dgn keinginan kita. nggak gitu rulesnya. Hasil itu urusan Allah. Nggak usah ikut campur lah urusanNYA.

>>>Kita hanya perlu berusaha lantas bertaqwa pada Allah. salah satu indikator bertaqwa itu MELEPASKAN bab hasilnya. Terserah Allah saja.

>>>Lalu perhatikan cara Allah membagikan rezekiNya dari arah yg tak pernah terduga.
Embedded image permalink

>>>Teman-teman pasti pernah memperhatikan fenomena ini ; yg sudah menikah & belum mendapatkan anak, biasanya akan terus mencoba segala cara..

>>>Tapi kenapa semakin mereka mencoba pengobatan ini itu agar dapat keturunan, belum juga dikaruniai keturunan? Wallahu a'lam..itu kehendakNYA

>>>Tapi yg sy amati, teman-teman sy yg setelah 10an tahun blm dikaruniai anak, baru mendapatkan anak saat mereka TELAH MEMASRAHKAN hasilnya..

>>>Teman-teman sy itu baru dapatkan rezeki anak saat mereka udah nggak peduli lagi hasilnya apa. Saat mereka sudah berkata "Terserah Allah"

>>>"Terserah Allah" itu BUKAN pekerjaan LISAN ya. Tapi pekerjaan PERASAAN. Lisan gampang berkata "Terserah Allah", tapi perasaan blm tentu..

>>>Coba amati juga itu pada keinginan keinginan kita selama ini. Berapa banyak keinginan kita yg jadi kenyataan saat kita sudah MELUPAKANnya..

>>>Menurut saya, inilah sunnatullah. Inilah mekanisme rules Allah yg ada di alam semesta. Kita ini kan penghuni alam semesta mk semua berlaku.

>>>Begitupun jodoh, perhatikan polanya sama saja. Saat orang ga terlalu memikirkan jodoh, biasanya berdatangan calon jodohnya.. :)

>>>Biasanya saat calon jodoh berdatangan, yg terjadi justru penolakan, "saya belum siap", "mau cari yg lain.." dan sebagainya

>>>Begitu umur sudah makin bertambah, baru deh mulai memikirkan jodoh. Apa gerangan yg terjadi kemudian?

>>>Saat mulai dipikirkan ini FEEL atau Perasaannya sudah beda dengan perasaan sebelumnya. Mulai berharap nih di level ini...

>>>Biasanya mulai ada getaran "pemaksaan" disini, "Ya Allah berikanlah aku jodoh!" atau mungkin jauh di pikirannya bunyinya "cepet ya Allah!"

>>>Dan itu biasanya terjadi secara unconscious, tak disadari.. perasaan itu muncul krn frame berpikir tertentu..

>>>bila sudah begini..repot deh..memangnya siapa kita bisa memaksa Allah? mungkin kata Allah, "dulu sudah dikasi malah ditolak!"

>>>Maaf ya..itu kenapa yg secara usia sudah senior namun belum menikah juga, bisa jadi krn ia terjebak di getaran perasaan pemaksaan ini.

>>>Semakin bertambah usianya, semakin gregetan ia, "kok belum dikasi jodoh juga sih saya?!", artinya semakin jauh ia dari MEMASRAHKAN...

>>>Jauh dari memasrahkan artinya semakin jauh dari tawakkal. Padahal, tawakkal adalah indikator penting keimanan seorang hamba..

>>>kalau sudah begini, biasanya seseorang akan berputar-putar di jebakan perasaan yang sama. Naudzu billah...

>>>Teman2 sy yg akhirnya menikah setelah usianya senior, ya ternyata krn ia sudah TAK LAGI MEMAKSAKAN. Ia sudah MEMASRAHKAN apapun takdirnya

>>>Keinginan sih bagi sy gak masalah masih ada. Yg paling penting itu getaran perasaan nya. Apakah ngotot bahwa keinginan itu harus terwujud?

>>>Apakah ikhtiar berhenti lalu memasrahkan hasilnya? Menurut sy nggak gitu. Pasrah itu pekerjaan perasaan. Ikhtiar itu pekerjaan fisik.

>>>Ikhtiar & kepasrahan bisa dan harusnya jalan bersama. Tubuh berikhtiar, perasaan memasrahkan. Nggak mudah memang, tapi bisa.

>>>Persis ketika sy pengen anak kedua perempuan. Sy ikhtiarkan segala cara secara yg secara sains bisa dicoba. Sambil memasrahkan hasilnya..

>>>Alhamdulillah bisa pasrah.. apapun hasilnya ya gimana Allah aja lah. Kita berencana utk menyesuaikan rencana kita dengan rencanaNYA.

>>>Alhamdulillah Allah berikan anak perempuan. Kebetulan? Ah maaf.. sy bukan penganut kebetulanisme :) nggak ada kebetulan di jagad raya ini.

>>>Semua hasil akhir sebuah perencanaan sudah lengkap tercatat di Lauh Mahfuzh.. nggak ada cerita kebetulan. Jika begini maka hasilnya begitu..

>>>Pun ketika istri sy sedang hamil. Dokter katakan ada kendala plasenta previa. Jalan lahirnya ketutup plasenta. Sulit bisa lahiran normal.

>>>Nyaris semua yg alami plasenta previa harus operasi. Dan cukup bikin jantungan. Sy bilang "kita berusaha, hasilnya biar Allah yg atur"

>>>Semua hasilnya kan sudah tertulis di Lauh Mahfuzh. Apakah istri sy harus melahirkan normal atau operasi. Nobody knows

>>>Kita usahakan semua yg bisa diusahakan secara sains. Makan full protein, teknik Object Imagery ala MTM, dll..

>>>Sambil tetap jaga feel. Kalaupun harus operasi gpp. Biaya operasi pun sudah dipikirkan utk jaga-jaga. La hawlaa walaa quwwata illa billaah

>>>Feel yg dijaga juga yakin insyaAllah akan normal. Yakin itu bukan memaksakan ya. Bedanya tipis banget. Allah sesuai keyakinan hambaNYA

>>>Bulan ke 8, dokter bilang " udah agak terbuka nih jalan lahirnya ". Alhamdulillah.. makin semangat berusaha utk lahir normal.

>>>Bulan ke 9, dokter bilang "insyaAllah bisa lahiran normal nih" Alhamdulillah.. makin senang. Makin semangat..

>>>Hingga akhirnya bisa lahiran normal. Bahkan cuma 5 menit proses lahirnya, alhamdulillah :) kebetulan? Sama sekali tidak!

>>>Kalau DILEPASKAN hasilnya, insyaAllah jadi sangat menenangkan. Yg membuat orang stres adalah feel memaksakan hasil itu.

>>>Kita mengurusi yg bukan wilayah kita. Itu nggak sopan. Wilayah kita cuma berusaha, yakin, lantas pasrahkan hasilnya. Cukup.

>>>Sekian dulu ya obrolan nya.. Wallahu a'lam. Maafkan bila ada yang tak berkenan :)