Senin, 22 Juli 2013

Dhuha, Produktivitas, dan Rejeki



>>>Kita tahu,bahwa shalat Dhuha memang shalat yg dijanjikan Allah sebagai pembuka pintu rezeki bagi hambaNYA..

>>>Secara keimanan,tentu gak perlu diragukan, krn memang kita udah buktiin sendiri lah gimana dahsyatnya dhuha.

>>>Tapi,sy kok mikir begini..Allah itu punya sunnatullah.Artinya,sesuatu yg dijanjikanNYA,selalu ada penjelasan ilmiah sbg sebabnya.

>>>Seperti sedekah yg jadi pembuka keran rezeki, toh bukan hanya orang Islam yg merasakan manfaat sedekah

>>>Siapapun orangnya, apapun agamanya, saat dia "give something" pasti dia "get something" ini yg namanya sunnatullah.

>>>Nah, agaknya begitupun dhuha..pasti ada pola yg menyesuaikan dgn sunnatullahnya. Sehingga rezeki yg dijanjikan terwujud..

>>>Setelah sy amati, sepertinya beginilah pola hubungan antara shalat dhuha dan rezeki itu.. Here we go..

>>>Begini, prestasi & produktifitas kita sangat tergantung dari seberapa efektif kita bekerja.

>>>Efektif itu bagi sy adalah satu pekerjaan yg kita lakukan punya kualitas diatas rata-rata yg bisa dilakukan orang lain.

>>>Tukang jahit yg bekerja efektif, akan menghasilkan jahitan yg rapi, waktu yg cepat, dan kenyamanan yg sangat dari jahitannya.

>>>Itu yg disebut efektif. Parameternya adalah baiknya kualitas hasil pekerjaannya.

>>>Nah, efektifitas ini, sangat bergantung dari seberapa baik kualitas FOKUSnya saat mengerjakan pekerjaannya itu,kan?

>>>Apakah si tukang jahit akan mampu hasilkan jahitan yg baik bila saat menjahit ia diganggu oleh pikiran lain?

>>>Kecil kemungkinan ia bisa punya hasil yg memuaskan,bila pikirannya bercabang saat menjahit.

>>>Nah,persis saat anda membaca tweet sy ini, bila sambil mengerjakan pekerjaan lain, tweet ini bisa jadi akan kurang klik.

>>>Maka,sbg muslim kita punya shalat yg -salah satunya- berfungsi sbg "alat" pengerucutan fokus. Fokus yg bercabang dijadikan satu.

>>>Saat kita shalat, sesungguhnya kita menurunkan gelombang otak kita. Yg tadinya beta, turun ke alpha.

>>>Di gelombang alpha, peluang akses ke terbuka sangat lebar. Sehingga banyak informasi yg bisa terakses.

>>>Jadi,tak perlu heran saat kita shalat, semua yg tadinya terlupakan tiba-tiba ter- recall, teringat kembali

>>>"Aduh,tadi belum beli korma buat buka", "ya ampun,belum nelpon si udin" dan sejenisnya,semua muncul ketika shalat

>>>Tak ada yg salah,ini alamiah. Yg salah,ketika kondisi ini dinikmati. Seharusnya kembali fokus pada shalat.

>>>Yg pasti peristiwa itu menunjukkan akses ke yg tanpa penghalang sama sekali.

>>>Disini,bisa banyak sekali inspirasi, ide, gagasan yg muncul ke permukaan. Ide-ide segar yg betul-betul orisinil

>>> Mulai membaca benang hijaunya? :)

>>>Mungkin,itu alasannya mengapa waktu dhuha diletakkan di antara jam 8-11 pagi. Ini jam kerja. Jam produktif.

>>>Agar menyegarkan pikiran. Menurunkan gelombang otak,membuka akses ke agar banjir gagasan.

>>>Apa jadinya bila saat jam bekerja, kita kebanjiran inspirasi? Mungkinkah akan ada kejenuhan? Jelas gak mungkin!

>>>Gelombang otak yg turun ke alpha, akan menentukan kualitas fokus yg baik, sehingga kualitas pekerjaan jelas akan makin oke!

>>>Apa jadinya pekerjaan kita bila kepala penuh Inspirasi yg membanjir& fokus yg sangat baik? Tentu kualitas hasilnya mengagumkan!

>>> Bukankah kualitas hasil pekerjaan yg sangat baik akan dekat sekali dengan prestasi & produktifitas?

>>>Lantas, menurutmu, bagaimana pula aliran rezeki kita, bila kita miliki prestasi & produktifitas sangat baik?

>>> Ini . Saatnya latihan kembali merutinkan dhuha. Agar kerja makin produktif, & Allah lancarkan rezeki.

>>>Sekian bahasan dhuha,produktifitas & rezeki, semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar