Rabu, 20 November 2013

EWS

>>>Apakah gerangan itu?

>>> Kepanjangannya : Early Warning System. Atau sy menyebutnya "alarm pikiran", krn fungsinya memang mirip alarm

>>>Jadi EWS ini anugerah Allah sepaket dgn pikiran manusia yg luar biasa potensinya. Fungsi awalnya mengidentifikasi informasi

>>>Yg udah baca , mungkin udah sedikit ngeh apa EWS dan gimana menginstall & mengoperasikannya. Ini sofwer canggih loh!

>>>Saking canggihnya,nampaknya tak semua orang bisa menginstall dgn sederhana. Bisa jadi perlu latihan :)

>>>Agar lebih mudeng, izinkan sy jelaskan dgn cerita penipuan yg dialami istri sy. Nanti kita bikin link ke bahasan .

>>> Ceritanya, istri sy kan pelaku bisnis online. Dia jualan fashion di FB, WA dan BBM. 70% di BBM ini --> 2A4D6ED0

>>> Nah, utk mengekspansi perdagangan, ya standarlah dia buka peluang RESELLER & dropshiper utk ikut bersenang-senang jualan.

>>>Nah, beberapa hari lalu, ada orang berinisial RIA :) meng-infait (invite) bbm istri sy. Menyapa & tanya-tanya produk.

>>>Sudah jadi kebiasaan, setiap ada reseller / dropshiper baru utk dagangan istri sy, kita pasti senanglah ya..

>>> Singkat cerita, si RIA ini pesan ini itu. Beberapa item fashion berbeda. Makin SENANGlah namanya ada orderan,banyak pula..

>>> Seperti biasa, barang dikirim setelah customer mengabari sudah transfer uang. Ditunggulah si RIA ini transfer.

>>>Setelah dia bilang, "udah transfer" maka,barang langsung kirim ke TKP. Beberapa hari kemudian, barang sampai.

>>>Dia beri kabar ke istri sy. "Teh, barang udah sampe, makasi ya.." Oke, sampai sini clear! Nampak tak ada masalah ya..

>>>Beberapa hari kemudian, dia pesan lagi barang ini itu. Seperti biasa pula, kita tunggu transferan. Nah disini masalahnya.

>>>Sampai disini, EWS sy & istri mulai bunyi *tidit..tidit*. Lalu EWS kirim sms ke kepala "bos,ada yg gak beres nih dgn orang ini.."

>>> Pasalnya, dia bolak-balik bilang mau transfer gak jadi-jadi. Inilah itulah alasannya. Sampai kemudian dia bilang, "udah transfer".

>>>Karena EWS udah nyala, dia nyuruh cek mutasi rekening. Transferan si RIA belom masuk! Kita tanya ke RIA, "kok blm masuk?"

>>> RIA keukeuh bilang udah transfer. Istri sy minta bukti transferannya. Tapi dia bilang "udah ga ada. masa sih ga masuk?"

>>> "Saldo sy udah berkurang kok" kata dia | "Ini buktinya belum ada transferan masuk" kata istri sy kirim capture mutasi rekening.

>>> "Oh ya udah besok sy cek" katanya. | besoknya, istri sy tanya, trus dia jawab, "oiya,memang belum ditransfer sama bibi sy" *dezig!

>>>Alarm EWS kami makin keras bunyinya. Katanya udah ditransfer, udah kurang saldonya, kenapa jadi bibinya blm transfer? Makin aneh!

>>> Sejak itu, ngelesnya makin aneh-aneh. Nunggu foto struk transferlah,inilah itulah. Udah makin gak enak perasaan.

>>> Istri sy ingat sesuatu. Lalu bongkar mutasi rekening dari e-banking,cek transfer RIA sebelumnya. Dan NGGAK ADA sodara-sodara!

>>> Nggak ada transaksi yg berhubungan dgn Ria. Istri sy lemas!! Baru ingat, Ria kemarin tak kirim bukti transper & gak dicek jg.

>>> Lenyaplah itu barang2 yg dikirim pertama. Tak besar sih, nggak nyampe sejuta. Tapi,jd mikir, "Kok bisa kecolongan ya?"

>>>Nah, apa sebenarnya yg terjadi disini? Lalu coba bandingkan dengan bahasan kemarin. Apa bedanya? Apa yg salah dgn EWS sy?

>>>Oke,gini kira-kira ceritanya..

>>> Poin paling utamanya sebenernya cuma 1 kata : EMOSI. Ada apa dgn emosi?

>>>Gini loh, EWS itu gak didesain Allah utk "Emotion Resistant". Dia gak kebal dgn emosi. Artinya, dia gak bisa kerja kalau ada emosi.

>>>Yg terjadi pada sy, di kasus dgn klien sy, EWS sy bisa bekerja canggih banget. Tanpa gangguan. Krn sy gak punya emosi saat itu.

>>>Sehingga, EWS di kepala sy bisa dgn mudah menDETEKSI informasi-informasi yg gak wajar dari eksternal, dari luar diri sy.

>>> Sedangkan di kasus Ria, sejak awal sy & istri sudah main-main dgn emosi ; SENANG. Walau intensitasnya kecil,tetap merepotkan.

>>>Apapun yg dikerjakan diri saat ada intensitas emosi, biasanya akan berujung negatif. Krn tiada kejernihan pikiran disana.

>>> Ditambah lagi, kuantitas informasi yg sy terima dari kedua kasus itu kan beda jauh. Di sy bertemu langsung dgn klien sy..

>>> Sedangkan di kasus Ria, sy gak berinteraksi langsung. Cuma istri sy yg BBMan. Ya,itupun hanya BBMan. Jadi informasinya terbatas.

>>> Padahal, level akurasi EWS sangat ditentukan oleh banyaknya informasi yg diterima oleh panca indera kita. Yg dilihat, dengar, rasa.

>>> Makin banyak informasi yg dilihat, dengar, & rasakan, seharusnya identifikasi EWS semakin akurat. Krn banyak data pembanding.

>>> Oya,tentu saja bukan cuma kuantitas. Tapi juga kualitas datanya. Kalau sy melihat klien sy itu dari jarak 25meter, gak bisa lah.

>>>Tapi krn sy mlihat,dengar suaranya dr jarak 1meter bahkan bersalaman langsung dgn si klien itu,jd akurasi sy bisa mendekati 97-99%.

>>>Sementara utk Ria, kebalikannya. Sy gak memiliki kualitas & kuantitas data yg memadai utk identifikasi.

>>>Itu repotnya komunikasi tulisan. Kita kesulitan mengidentifikasi informasi tentang orang yg bersangkutan. Termasuk ya twitter ini.

>>>Ya,begitulah kira-kira. Yg belum baca sila cek di blog, bisa liat di bio. Biar nyambung ceritanya dgn :)

>>>Okeh wankawan..semoga bingung ya hehee..biar penasaran, biar makin semangat belajarnya. Curiousity itu pintu ilmu. ;)

>>>Kapan-kapan kita sambung lagi insyaAllah obrolan dgn case yg beda. Kalo ada yg mau nyumbang case,kasi tau ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar