Kamis, 14 November 2013

cintah

>>>.Cerita dimulai dari sekitar tahun 2006, saat sy nerbitin buku pertama sy disebuah penerbit Islami. Sy kenalan dgn seseorang.

>>>Seseorang ini yg slanjutnya jadi editor buku sy itu. Surprais skali sy waktu itu,pasalnya orang ini, salah satu penulis terkenal

>>>Yg senang menikmati novel Islami periode akhir 90an,sepertinya kenal dengan penulis ini. Seangkatan mbak dkk.

>>>Namanya mas We. Orangnya baiiiiik banget. Lembut, ramah, sopan sekali. Meski beliau adalah penulis senior,tak ada kesombongan.

>>> Entah gimana cerita awalnya, nampaknya beliau sudah percaya bgt ke sy. Beliau cerita kisah rumah tangganya..

>>>Beliau cerita, bahwa dia sudah bercerai dgn istrinya beberapa tahun lalu, karena sebuah sebab yg sangat fatal..

>>>Tadinya sy menebak, sebab yg sangat fatal itu adalah orang ketiga, ekonomi atau sejenisnya. Tapi rupanya tebakan sy salah.

>>> Menurut anda, sebabnya apa?

>>> Sebabnya,adalah.. "Beberapa kali sy mendapati istri sy meninggalkan shalat wajib dgn sengaja.." <-- ini sebabnya sodara-sodara!

>>>Saat ditanya alasannya, istrinya menjawab, "sibuk mengurus anak-anak.." Alasan yg menurut mas We sangat tak bisa diterima akal.

>>>Sudah bberapa kali diingatkan, dinasihati, sampai diultimatum, tapi tak ada perubahan. Akhirnya mas We memutuskan utk CERAI !

>>> Sama sekali bukan keputusan mudah bagi mas We utk berpisah dgn istrinya. Wanita yg bertahun-tahun menemani hidupnya.

>>>Wanita yg bertahun-tahun mengisi ruang hatinya, mendidik anak-anaknya, mengurus segala keperluannya..itu sulit sekali!

>>>Tapi mas We paham benar, ia harus mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Sesulit & seberat apapun keputusan itu.

>>> Dan mas We, mengambil keputusan yg sangat jernih. Baginya, nampaknya tak ada lagi cara, selain bercerai dari istrinya.

>>> Begini..nampaknya mas We paham sekali,apa resiko saat ia mempertahankan wanita itu menjadi istrinya. Sama sekali tak sederhana

>>>Jika mas We tetap bersama. Maka,selama istrinya terus meninggalkan shalat, selama itu pula mas We ikut menanggung dosanya!

>>>Dan mas We tak mau itu terjadi. Konyol sekali,ia harus menanggung dosa dari maksiat yg tak pernah ia lakukan.

>>>Bagi mas We, meninggalkan shalat dgn sengaja, adalah maksiat yg sungguh besar & tak bisa mendapat toleransi apapun!

>>>Mungkin ada sebuah pernyataan, "sepertinya mas We sudah tak mencintai istrinya, jd mudah sekali ia menceraikan istrinya!"

>>>Salah besar! Bukan keputusan mudah bagi mas We menceraikan istrinya. Beliau telah menunggu lama agar istrinya mau berubah..

>>>Dari mas We sy belajar banyak. Sekarang, sy baru paham apa itu sebenarnya. Cinta sejati itu memang tak memiliki!

>>>Karena saat seseorang merasa memiliki sesuatu, saat sesuatu itu hilang, maka ia pasti mengalami penderitaan yg panjang.

>>> Sungguh, itu selayaknyalah menggunakan . Bukan . Cinta itu pakai logika sodara-sodara!

>>>Logikanya : 1.bahwa kita tak memiliki apapun di dunia ini. Semua hanya titipan. Jadi,tak perlu patah hati bila ada yg hilang.

>>> Logikanya : 2. Bahwa,tidak ada kecintaan pada makhluq yg menyamai apalagi melebihi kecintaan pada sang Khaliq.

>>>Mas We nampaknya benar-benar menghayati kisah Abdullah bin Abu Bakar yg sering kita bahas. Serupa, tapi tak sama kasusnya.

>>> Begitu kan kasusnya? Abdullah sangat mencintai istrinya. Karena ayahnya khawatir dgn sikap Abdullah yg berlebih mencintai ini..

>>>...maka ayahnya menyuruh Abdullah utk menceraikan istrinya. Mudah bagi Abdullah? Jelas tidak. Tapi dia paham punya prioritas.

>>> Abdullah sadar, ayahnya menyuruhnya menceraikan istrinya utk mencegahnya agar tak kebablasan mencintai istrinya.

>>>Abdullah sadar, ia punya prioritas cinta. Kecintaannya pada Tuhannya,tentu diatas segalanya. Dan itu tak mungkin diganggu gugat.

>>>Begitupun nampaknya mas We. Ia sadar ulah istrinya ini bisa mengganggu prioritas kecintaannya. Maka,ia tak mau ambil resiko.

>>>.Yah..begitulah orang-orang beriman itu memaknai kisah nya. Mereka membingkainya dgn sangat cantik. Bingkai ketaatan pada Rabbnya.

>>> So, gimana kisah mu? Ingin memaknainya seperti apa? Ingin membingkainya dengan bingkai apa?

1 komentar: