Selasa, 11 Februari 2014

Building Authority

>>>Kemarin salah seorang alumni di Manado cerita ke saya tentang pengalamannya interview kerja..

>>>Sejak awal, dia nggak terlalu niat banget masuk ke perusahaan ini. Niatnya cuma utk "ngetes pasar"


>>>Dia pernah bekerja di perusahaan yg besarnya sama dgn perusahaan ini lebih dari 14 tahun lalu.


>>>Jadi,dia sangat..sangat percaya diri ketika masuk ke kantor utk diinterview.


>>>Singkat cerita dimulailah interviewnya. Mas Pras, alumni sy itu menjawab dgn santai apa yg ditanya interviewer.


>>>Semua pertanyaan dijawab dgn lancar. Termasuk interview dlm bahasa Inggris disikat miring oleh mas pras.


>>>Namun beberapa saat kemudian, interview ini jadi nampak aneh. Apa pasal?


>>>Selanjutnya sang interviewer malah jadi CURHAT ke mas pras tentang dirinya yg blm juga dapat jodoh :D


>>>Curhat ttg dirinya yg stres bekerja di perusahaan itu, SDM yg payah kinerjanya, dll. Dia curhat ttg semuanya.


>>> Kok bisa? Gimana ceritanya seorang calon karyawan bisa "menundukkan" sang interviewer hingga bisa curhat begitu?


>>>Apa gerangan yg dilakukan mas pras sebenarnya?


>>>Oke, begini ceritanya.di , ini masuk dlm bahasan "Influencing People". Ya artinya tentu mempengaruhi orang.


>>>Default dari Allah, manusia pd dasarnya saling memengaruhi. Ekstremnya, jika tak memengaruhi, kau yg dipengaruhi!


>>>"Ah..sy ini bkn orang yg mudah dipengaruhi!" Sumpe lo?


>>>Anda pernah ngobrol dgn orang, hingga lupa waktu trnyta sdh 3jam lewat. Padahal ada pekerjaan mendesak saat itu?


>>>Anda pernah diajak orang k tempat yg anda gak suka, tp krn diiming-imingi hadiah tertentu, jadi mau ikut?


>>>Pernah ngobrol sm orang, lalu dia garuk kepala, dan anda ikutan garuk kepala juga, padahal sebelumnya gak gatel?


>>>Pernah ikutan menguap krn melihat orang menguap? Padahal gak ngantuk sama sekali sebelumnya?


>>>Jika jawabannya : pernah. Maka saat itu kita sedang dipengaruhi. Atau sebaliknya, memengaruhi.


>>> Nah, selama ini, itu terjadi "out of control" kita. Terjadi secara alamiah saja. Kita tak bisa mengontrolnya.


>>>Padahal itu punya pola. setiap kejadian yg punya pola itu punya penjelasan. Tiap yg punya penjelasan bisa dilatih


>>>Banyak hal yg jadi syarat utk "influencing people" salah satunya adalah Seseorang perlu miliki otoritas tertentu.


>>>Knp orang bisa berebut sedekah saat ust. yg mmotivasi keutamaan sedekah? Ya, krn beliau pnya otoritas


>>> Artinya, ust.YM punya daya "influencing people" yg luar biasa. Jelas krn beliau punya otoritas besar sbg ustadz


>>> "Tak harus jd ustadz dulu kan, utk bisa punya otoritas?" Jelas nggak. Mari belajar dari mas Pras yg sy ceritakan td


>>>Sbnrnya mas pras sejak awal interview sdh miliki otoritas lbh dari si interviewer. Ia cuma tinggal "sikat miring" sj


>>> Otoritas mas pras dlm hal : usia lebih tua, pengalaman kerja, level jabatan di pekerjaan sebelumnya, komunikasi.


>>>Apakah pasti usia lebih tua, pengalaman lebih banyak, tinggi jabatan, bikin otoritas otomatis naik? Nggak juga.


>>> Mas pras mengeksekusi otoritasnya dgn cantik lewat komunikasi. Ini keyword pentingnya.


>>>Mas Pras ini badannya kecil. Imut. Tapi dia berhasil membuat si interviewer takluk & akhirnya curhat padanya...


>>>Menurut cerita mas Pras, ada yg paling mendukung naiknya otoritas beliau; cara berpakaian.


>>>Kata beliau, pakaiannya biasa saja. Tapi sensasi 15 tahun lalu saat menjabat posisi kabag di perusahaan muncul lg.


>>>Dan itu nampaknya yg membuat si interviewer grogi. "Level orang ini lebih tinggi dari saya.." mungkin bgtu pikirnya.


>>>Jika seseorang blm punya otoritas, maka, penting memperhatikan cara berpakaian. Termasuk apa yg dipakainya.


>>>Apa hubungannya "pakaian" dgn "komunikasi" ? Cara berpakaian & apa yg kita pakai itu bicara lho! dengan "silent".


>>> Anda & om sama-sama pakai celana pendek & sama-sama masuk istana negara, siapa yg akan diusir? :D


>>>Tau knp pak sllu pakai jas dgn dasi warna MERAH ? krn dasi merah=simbol otoritas.Embedded image permalink


>>>Dasi merah selalu seolah bicara pada siapapun yg menatap, "Hey I'm the boss here!"


>>>Kembali ke mas Pras, di akhir cerita mas Pras bilang ia menggunakan sebuah teknik yg diajarkan di .

>>> Namanya & utk bikin kedekatan komunikasi dgn kawan bicara. Hingga akhirnya jd sangat nyaman.

>>>Saat otoritasnya sudah terbangun, menggunakan & adalah sentuhan akhir yg bikin siapapun takluk.

>>> Apa sebenarnya & ? Mereka itu sebenarnya gerak tubuh yg dibuat menyesuaikan gerak kawan bicara.

>>>Saat sang interviewer terlihat sudah sgt nyaman,mas Pras menguji koneksi mereka. Apa sudah terkoneksi kenyamanannya?

>>>Jika sudah terbangun koneksi kenyamanannya, maka kawan bicara akan mengikuti apapun gerak yg kita lakukan.

>>>Penjelasan lengkapnya kira-kira begini -->

>>>Tapi mas Pras emang nggak niat kerja di perusahaan Jerman itu. Tak sampai seminggu kerja dia mengundurkan diri :)

>>>Masih ingat kisah klien sy yg lupa hafalan saat shalat? Ini ada hubungannya dgn . disini-->

>>>Okeh, begitulah ya obrolan ngalor-ngidulnya ttg . Jd otoritas seseorang sangat berpengaruh pada pengaruh :)

>>>Sekian obrolan , semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar