Sabtu, 26 Oktober 2013

Ied (Idhul Adha)

>>>Dari dulu,sebelum Ibrahim as diangkat menjadi Rasul,beliau telah beri keteladanan kejernihan aqidah yg luar biasa jernih..

>>>Dimulai dari pembentukan soal pencarian tuhan. Pertanyaan "Inikah tuhan?" pada benda-benda langit..

>>>Hingga pembantaian berhala-berhala yg dibuat oleh bapaknya. "Tuhan kok bisa dihancurkan!" Begitu pikirnya.

>>>Lalu, kemurkaan sang Namrud dengan membakar dirinya di api yg menyala-nyala. Kejernihan Aqidahnya bicara disana. Tak ada !

>>>Hingga berpuluh tahun kemudian, sejarah kembali menunjukkan kejernihan aqidah bapaknya para nabi itu.

>>>Baru sebentar beliau menikmati kebersamaan dengan bunda Hajar & Ismail yg baru saja didapatkannya setelah puluhan tahun menunggu..

>>>Rabbnya memerintahkan agar ia meninggalkan keluarganya di padang pasir yg panas menggila. Ya,meninggalkan mereka berdua!

>>>Normalnya,adalah sebuah kegilaan meninggalkan seorang wanita & seorang bayi di padang tandus nan ganas tanpa bekal apapun!

>>>Berdiam di padang pasir panas nan tandus,tanpa peneduh, tanpa air, merupakan cara efektif untuk menjemput kematian secara perlahan.

>>>Ibrahim berjalan meninggalkan mereka. "Kenapa kau meninggalkan kami?" Tanya Hajar beberapa kali. Tanpa jawaban sedikitpun dari Ibrahim.

>>>"Apakah ini perintah Allah?" Tanya Hajar akhirnya. Ibrahim mengangguk. Andai bukan jernihnya aqidah yg jd nya,mustahil!

>>>Bila bukan kejernihan aqidah yg jadi landasannya, mustahil seorang bapak tega meninggalkan istri & anaknya di gurun ganas seperti itu.

>>>Sampai disini, aku ragu tak ada sedikitpun pada diri Ibrahim. Pasti ada meski secuil. Nabi juga manusia biasa.

>>>Anak bayi itu berpuluh tahun dinantikannya. Pasti begitu besar kecintaannya pada bayi itu. Kau yg punya anak,pasti bisa rasakan itu.

>>>Kau yg punya anak bayi yg sudah bertahun dinantikan kehadirannya, cobalah tinggalkan seminggu saja tanpa komunikasi apapun. Rasakan..

>>>Tapi begitulah Ibrahim 'alaihisalam, kecintaannya pada Rabbnya melebihi apapun di jagad raya. Melebihi kecintaannya pada anak istrinya.

>>>Meski bisa jadi tak mudah, beliau mampu mengelola segala yg mendadak muncul di kepalanya. Segala pertanyaan logis..

>>>"Bagaimana mereka akan bertahan hidup?", "siapa yg memberi makan mereka?", "bagaimana jika ada hewan buas?" dan pertanyaan lainnya..

>>>Kejernihan aqidah beliau yg menjawab semua pertanyaan itu. Jawabnya satu saja agaknya, "Allah yg jadi pelindungnya!"

>>>Bukankah telah selesai perkara, bila Allah sudah dijadikan satu-satunya pelindung dari segala macam ketakutan pada dunia?

>>>Tak ada sedikitpun keraguan dalam dirinya, bahwa Allah yang menjamin rezeki setiap hambaNYA. Apalagi, DIA sendiri yg memerintahkannya!

>>>Saya penasaran, sekeras apa usaha para syaitan meniupkan keraguan dalam Ibrahim 'alaihissalam ?

>>>Syaitan,memang punya "default mission" menumbuh suburkan akan kekuasaan Allah SWT. Berlaku pada manusia manapun!

>>> berupa keraguan akan kemahabesaran, kemahaberkehendakan, kemahakayaan, kemahamuliaan Allah SWT.

>>>Syaitan tahu benar kedua tipe motivasi manusia itu; toward & away. Maka mereka fokus memunculkan ketakutan-ketakutan itu..

>>>Ketakutan akan tak dapat menikmati kesenangan-kesenangan, atau ketakutan untuk merasakan ketidaknyamanan. Mereka memanfaatkan ini.

>>>Dan Ibrahim 'alaihissalam,tentu memiliki motivasi ini. Tentu ingin sekali beliau berkumpul & bercengkrama bersama keluarganya..

>>>Dan tentu,takut sekali beliau bila keluarganya merasakan ketidaknyamanan, atau bahkan bahaya yg mengancam. Ini fitrah manusianya..

>>>Tapi Ibrahim 'alaihissalam telah ter-install sempurna. Beliau begitu yakin bahwa Allah-lah sebaik-baik pembuat rencana.

>>>Begitu yakinnya Ibrahim 'alaihissalam, bahwa bila Allah memerintahkan meninggalkan keluarganya,maka DIA yg menjamin rezekinya!

>>>Bukan hanya Ibrahim yg menjadi pemerannya. Tapi juga Hajar. Setelah ditinggal Ibrahim, semua urusan Ismail ditanggung Hajar. Semua!

>>> Rabbaniyah Hajar pun nampaknya sudah ter-install sempurna. Ia hanya bertanya, "apakah ini perintah Allah?"

>>>Saat Hajar tahu bahwa Allah yg memerintahkan suaminya meninggalkan mereka, ia dengar lalu ia taat. Sam'an wa tha'atan,

>>>Seperti suaminya, pasti syaitan pun berperan menumbuh suburkan keraguan pada Allah di detik-detik awal berita itu.

>>>Tapi ia paham benar, mustahil Allah mengingkari janjiNYA. Bila Allah telah berjanji, itu pasti terjadi. Pasti ditepati.

>>>Ia paham benar, ia tak perlu memikirkan darimana rezeki dari Allah hadir. Yang perlu ia lakukan hanya berusaha menJEMPUTnya..

>>>Maka,berlari lah Hajar ke bukit Shafa..lalu ke bukit Marwa, kembali ke Shafa lagi, lalu ke Marwa lagi.. Begitu seterusnya..

>>>Hajar tahu dimana ia akan mendapatkan rezekinya? Tidak! Sama sekali tidak. Ia hanya berusaha. Ia melepaskan urusan hasilnya padaNYA.

>>>Dan benar..rezekinya ada di bawah kaki bayinya. Saat didapatinya kaki Ismail basah karena menjejak-jejak pasir gurun di bawahnya.

>>>Maka,berteriaklah Hajar sambil berseru.. "Ayo berkumpul..zam-zam.. Zam-zam!" Bayangkan, betapa girangnya Hajar saat itu!

>>>Betapa girangnya seorang ibu yg menemukan air saat bayinya menangis kehausan,padahal sebelumnya tak ada sedikitpun air yg bisa diminum.

>>>Hanya kejernihan aqidah yg membuat manusia-manusia mulia ini meyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah lah sebaik-baik pelindung!

>>>Lalu Ismail menjawab spontan. " Ia menjawab: "wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu...""

>>>Maka Allah menjadikan momentum ini sebagai salah satu rukun haji/umrah agar jd pelajaran berharga bagi orang-orang yg beriman.

>>>Sejarah kembali mengabadikan kejernihan aqidah Ibrahim & anaknya Ismail. Saat Allah memerintahkan Ibrahim menyembelih Ismail..

>>>Perintah untuk menyembelih Ismail ini pun agaknya merupakan momentum pembentukan bagi Ibrahim 'alaihissalam

>>>Entah,mungkin inilah perintah yg paling berat dari Allah untuk Ibrahim. Sekaligus agaknya paling sulit dicerna oleh akal sehat.

>>>Bagaimana mungkin Allah zhalim pada hambaNYA dengan memerintahkan seorang ayah memotong anaknya? Allah punya rencana apa?

>>>"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata: "wahai anakku sesungguhnya aku bermimpi.."

>>>" ...bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!"

>>>Lalu Ismail menjawab spontan. " Ia menjawab: "wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu...""

>>>"insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". As Shaffat 102

>>>Mungkin tak mudah bagi Ibrahim. Tapi begitulah kualitas keimanan beliau. Karena itu perintah Allah,semua harus dibuang.

>>>Semua keraguan yg ada harus dibuang bila itu adalah perintah langsung dari Allah. Begitu Ibrahim 'alaihissalam mengajarkan.

>>>Dan kambing yg menggantikan posisi Ismail,membuktikan janji Allah. Bahwa tak pernah mungkin Allah SWT menzhalimi hambaNYA

>>>"Tak pernah mungkin Allah menghendaki sesuatu yg buruk bagi kita" <-- ini yg agaknya perlu menjadi dalam diri kita.

>>>Keberhasilan Ibrahim 'alaihissalam dlm bersangka baik pada Allah itu langsung mendapat apresiasi dari Allah SWT di ayat selanjutnya..

>>>"Lalu kami panggil dia,"wahai Ibrahim!" "Sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah kami beri balasan.."

>>>"Kepada orang yg berbuat baik" "sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yg nyata" QS 37: 104-106

>>>Belum cukup sampai disitu. Allah memberi apresiasi lagi kepada Ibrahim atas jernihnya aqidah beliau,dgn janji mengabadikannya..

>>>"Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yg datang kemudian." 37:108

>>>Disambung lagi apresiasi itu dengan , "salaamun 'alaa ibraahiim.. keselamatan atas Ibrahim." 37:109

>>>"Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yg berbuat baik. Sungguh,dia termasuk hamba-hamba Kami yg beriman." 37: 110-111.

>>>Perhatikan bagaimana Allah bertubi-tubi memuji Ibrahim. Atas keyakinan beliau. Atas kemampuan beliau mengelola nya.

>>>Ini -->"Jika Allah menghendaki sesuatu, pasti itu adalah kebaikan bagi orang yang dikehendakinya. Kebaikan! Pasti! Pasti!"

>>>Maka kita bershalawat di setiap tasyahud shalat pada nabi Ibrahim 'alaihissalam. Kama barakta 'alaa ibraahiim wa 'ala alii ibrahiim.

>>>Maka, maha benar Allah dengan janjiNYA utk mengabadikan momentum Ibrahim 'alaihissalam ini. Milyaran orang beriman mengingatnya!

>>>Qurban menjadi agenda tahunan yg menjadi reminder kejernihan aqidah bapaknya para nabi ini. Jernihnya aqidah salah satu outcomenya!

>>>Bila ada yg miliki outcome qurban; berbagi pada dhuafa, menyembelih sifat hewan dlm diri, atau sekadar menjalankan syari'at, silakan..

>>>Alangkah baiknya,tambahkan satu lagi outcome-nya. Bahwa qurban, ialah salah satu cara menjernihkan aqidah yg diteladankan Ibrahim as.

>>>Sekilas,mungkin tak terlalu tampak. Apa hubungannya qurban dgn kejernihan aqidah? Bila hanya qurban mungkin tidak..

>>>Tapi coba jauhkan jangkauan pandangannya. Pakai helicopter view. Lihat ia sebagai rangkaian lengkap Iedul Adha. Nampaknya lebih jelas.

>>>Perhatikan semua ritual haji itu. Lalu sambungkan dengan sejarah Ismail, Hajar & tentu saja Ibrahim. Disana benang merahnya.

>>>3 hamba Allah yg mulia itu membuktikan kejernihan aqidahnya, "bila Allah yg perintahkan, maka jawabnya; sam'an wa tha'atan"

>>>Kenapa ada Sa'i & Jumrah yg menjadi rukun haji? Mengapa pula ada qurban? Bukankah itu janji Allah utk mengabadikan momentum itu?

>>>"Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yg datang kemudian." <-- Ini janji Allah itu!

>>>Kita bisa sebut, Iedul Adha ialah rangkaian proses penjernihan aqidah secara komprehensif. Komplit. Integrated.

>>>Di Iedul Adha,kita lepas lekatnya diri dari dunia. Meneladani , & cara 3 orang itu mengelola nya.

>>>Cara Hajar, Ismail & Ibrahim mengelola yg mampu menjauhkan mereka dari Tuhannya. Cara mereka gunakan nya.

>>>Oya, atas keberhasilan Ibrahim 'alaihissalam menunjukkan kejernihan aqidahnya, Allah berikan hadiah terindah satu lagi utk beliau..

>>>Allah berikan janin di rahim Sarah, istri pertama Ibrahim..yg selanjutnya dilahirkan dengan nama Ishak. Ya, nabi Ishak 'alaihissalam.

>>>"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang shalih." QS 37: 112

>>>Semoga Allah karuniakan hidayah pada kita utk meneladani hamba-hamba Allah yg mulia itu. Selamat merenungi iedul adha ini..

>>>Mudah-mudahan Allah karuniakan untuk kita keluarga yg mengantarkan kita pada ridha-NYA. Istri, suami, anak-anak shalih/ah. Aamiin..

>>>Dicukupkan ya obrolan nya. Maafkan bila ada yg khilaf. Semoga berlimpah pahala nan barakah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar